Minggu, 07 November 2010

Menkes mengajak berbagai kelompok masyarakat, guru, remaja, wanita, selebriti, swasta, media massa cetak dan elektronik, organisasi kemasyarakatan dan organisasi profesi untuk menyebarluaskan pesan kesehatan dan menjadikan diri sendiri sebagai teladan dalam berperilaku hidup bersih dan sehat sesuai dengan peran dan profesi masing-masing.

Tim kesehatan dari Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Sumatera Barat, sampai dengan 1 November 2010 telah mengirim tim untuk ditempatkan di 6 titik pengungsian, yaitu dokter, paramedis, epidemiologi dan surveilans. Selain itu juga, dilakukan imunisasi Tetanus Toksoid/TT dan Anti Tetanus Serum/ATS pada 39 orang relawan. Penyemprotan insektisida pada lingkungan sekitar bencana, serta menyediakan stok air bersih (PAC dan air rahmat).

RSUP Dr. Sardjito telah menerima rujukan korban letusan merapi, sejak 26 Oktober 2010 pukul 19.44 WIB yang berasal dari RS Panti Nugroho Pakem dan RS Grasia Pakem, baik yang meninggal ditempat kejadian maupun yang masih hidup. Korban meninggal langsung dibawa ke instalasi Kedokteran forensik. Sedangkan korban yang masih hidup masuk ke Instalasi Rawat Darurat.

Sampai hari ke-6, 17 Oktober 2010 jumlah jemaah haji Indonesia yang telah tiba di tanah suci sebanyak 36.190 orang (17,83%) atau 83 kloter (16,9%) dari total seluruh jemaah regular sebanyak 202.944 atau 490 kloter.

Hari ini (2/11) Menteri Kesehatan dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH melantik 3 pejabat eselon I Kementerian Kesehatan di Jakarta.

Mereka yang dilantik adalah dr. Yudhi Prayudha Ishak Djuarsa, MPH sebagai Inspektur Jenderal menggantikan drg. H. Naydial Roesdal, M.Sc, PH, FICD, Dr. dr. Trihono, M.Sc sebagai Kepala Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan menggantikan Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, SH, M.Si, Sp.F (K) yang dilantik menjadi Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan & Globalisasi.

Hingga (28/10) Kementerian kesehatan telah memberi bantuan kepada korban bencana Tsunami Mentawai, berupa dana operasional Rp 100 juta, 3 ton obat-obatan, 10 ton makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) untuk Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat dan Dinas Kesehatan Kab. Mentawai. Selain itu, Kemenkes juga mengirimkan 12 orang tim kesehatan dari PPK Sub Regional Sumatera Barat terdiri dari 1 dokter bedah, 2 residen bedah, 1 dokter anestesi, 1 perawat anestesi, 2 perawat gawat darurat, 1 dokter umum, 1 petugas gizi, 1 petugas surveilnas dan 2 petugas logistik. Bantuan lainnya berupa 3 box NaCl, 5 paket bidan kit, 2 kotak masker, 3 kotak handscoen, 500 kantong mayat, serta obat-obatan terdiri dari obat anestesi, analgetik, antipiretik, vitamin, infus, baby kit, bahan habis pakai dan lain-lain.

Untuk membantu penanganan korban letusan Gunung Merapi, Kementerian Kesehatan RI telah memobilisasi bantuan berturut-turut sebagai berikut :

  • Tanggal 26 Oktober 2010 : rompi 20 buah, spanduk 8 buah, masker 50.000 pcs, obat-obatan 4 ton, masing-masing kabupaten diberikan 1 ton, MP-ASI 6 ton dengan rincian Prov. DI Yogyakarta 2 ton, Kab. Magelang 2 ton, Kab. Klaten 1 ton, Kab. Boyolali 1 ton, dana operasional Rp. 200 juta, dengan rincian : Provinsi Jawa Tengah Rp. 150 Juta dan Provinsi DI Yogyakarta Rp. 50 Juta. Kemenkes juga mengirim Tim beranggotakan 13 orang untuk penanggulangan krisis kesehatan (4 orang dari Ditjen Bina Yanmed, 5 orang dari PPK, 2 orang dari Ditjen Binkesmas, 1 orang dari Ditjen P2PL dan 1 orang dari Ditjen Binfar & Alkes).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah masuk ke blog saya saran dan kritikan silakan di coment

Pengikut