Minggu, 07 November 2010

Mer-C Sarankan Warga Wasior Direlokasi

Alat berat mencari korban banjir bandang di sebuah bangunan DPRD yang hancur di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Organisasi sosial Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) menyarankan warga korban banjir bandang Wasior, Papua Barat, direlokasi ke tempat baru. “Kami tidak merekomendasi kota dibangun lagi,” kata Presidium Mer-C Jose Rizal Jurnalis saat dihubungi, Ahad (7/11).


Alasannya, kata Jose, wilayah Wasior yang kemarin tersapu banjir sudah tidak layak huni. “Topografinya juga curam,” ujarnya.

Jose yakin, gagasan relokasi akan diterima warga setempat. Karena warga yang bermukim di sana, sebenarnya bukan penduduk asli Wasior. Mereka adalah warga daerah lain yang tinggal sementara di Wasior untuk bekerja.

“Jadi nanti mereka tinggal pulang ke daerah asalnya saja. Apalagi dari banjir bandang kemarin, tinggal sepuluh persen warga yang tersisa. Pemerintah mungkin bisa berusaha membujuk mereka untuk relokasi,” kata dia.

Adapun jika pemerintah berpendapat rehabilitasi adalah langkah yang tepat, maka harus ada komitmen untuk menghentikan pembalakan liar di Wasior. “Pemerintah harus memutuskan serius menyetop illegal logging. Karena kami mendapati banjir bandang kemarin disebabkan oleh itu,” ujar Jose.

Pekan lalu, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan Wasior membutuhkan sekitar Rp 200 miliar untuk rehabilitasi dan rekonstruksi. Anggaran itu rencananya digunakan untuk membangun kembali rumah-rumah yang hancur, dan infrastruktur.

Adapun untuk relokasi, kata Agung, belum tentu akan dipilih pemerintah. Sebab, mayoritas warga Wasior mengaku sudah kerasan bertempat tinggal di sana.

Isma Savitri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah masuk ke blog saya saran dan kritikan silakan di coment

Pengikut