Selamat Datang
Blog ini dimaksudkan sebagai sarana komunikasi dengan para siswa. Dalam blog ini Anda akan menemukan beberapa materi pelajaran yang boleh Anda pakai sebagai sarana belajar. Juga berisi pekerjaan dan tugas-tugas untuk siswa saya.Materi-materi dalam blog ini saya kumpulkan dari berbagai sumber, semata-mata untuk keperluan belajar-mengajar. Untuk itu, Anda boleh mengambil materi-materi ini dan mengembangkannya sendiri, sesuai dengan tujuan blog ini, yakni sarana mengajar dan belajar.Semoga blog ini membawa manfaat bagi kemajuan belajar Anda.Selamat belajar.SalamAgepe
Senin, 2008 Februari 04
Puisi Lama
PUISI LAMAA.PENGERTIANPuisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.Aturan- aturan itu antara lain :1
. Jumlah kata dalam 1 baris2. Jumlah baris dalam 1 bait3. Persajakan (rima)4. Banyak suku kata tiap baris5. IramaB. MACAM-MACAM PUISI LAMA1. MANTRAMantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan.Contoh:
Assalammu’alaikum putri satulung besarYang beralun berilir simayangMari kecil, kemariAku menyanggul rambutmuAku membawa sadap gadingAkan membasuh mukamu2.GURINDAMGurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India)CIRI-CIRI GURINDAM:
a. Sajak akhir berirama a – a ; b – b; c – c dst.b. Berasal dari Tamil (India)c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui sebab akibat.Contoh :Kurang pikir kurang siasat (a) Tentu dirimu akan tersesat (a)Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )Bagai rumah tiada bertiang ( b )Jika suami tiada berhati lurus ( c )Istri pun kelak menjadi kurus ( c )3. SYAIRSyair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.CIRI - CIRI SYAIR :
a. Setiap bait terdiri dari 4 barisb. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku katac. Bersajak a – a – a – ad. Isi semua tidak ada sampirane. Berasal dari ArabContoh : Pada zaman dahulu kala (a)Tersebutlah sebuah cerita (a)Sebuah negeri yang aman sentosa (a)Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Negeri bernama Pasir Luhur (a)Tanahnya luas lagi subur (a)Rakyat teratur hidupnya makmur (a)Rukun raharja tiada terukur (a)Raja bernama Darmalaksana (a)Tampan rupawan elok parasnya (a)Adil dan jujur penuh wibawa (a)Gagah perkasa tiada tandingnya (a)4.PANTUNPantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.CIRI – CIRI PANTUN :
1. Setiap bait terdiri 4 baris2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran 3. Baris 3 dan 4 merupakan isi4. Bersajak a – b – a – b5. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata6. Berasal dari Melayu (Indonesia)Contoh :
Ada pepaya ada mentimun (a)Ada mangga ada salak (b)Daripada duduk melamun (a)Mari kita membaca sajak (b)MACAM-MACAM PANTUN1. DILIHAT DARI BENTUKNYAa. PANTUN BIASAPantun biasa sering juga disebut pantun saja.Contoh :
Kalau ada jarum patahJangan dimasukkan ke dalam petiKalau ada kataku yang salahJangan dimasukan ke dalam hati2. SELOKA (PANTUN BERKAIT)Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.CIRI-CIRI SELOKA:
a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua. b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketigac. Dan seterusnyaContoh :Lurus jalan ke Payakumbuh,Kayu jati bertimbal jalanDi mana hati tak kan rusuh,Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan,Turun angin patahlah dahanIbu mati bapak berjalan,Ke mana untung diserahkan3. TALIBUNTalibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.Jadi :Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – dContoh :Kalau anak pergi ke pekanYu beli belanak pun beli sampiranIkan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalanIbu cari sanak pun cari isiInduk semang cari dahulu4. PANTUN KILAT ( KARMINA )CIRI-CIRINYA :
a. Setiap bait terdiri dari 2 barisb. Baris pertama merupakan sampiranc. Baris kedua merupakan isid. Bersajak a – a e. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kataContoh :
Dahulu parang, sekarang besi (a)Dahulu sayang sekarang benci (a)2. DILIHAT DARI ISINYA2.1. PANTUN ANAK-ANAKContoh :
Elok rupanya si kumbang jatiDibawa itik pulang petangTidak terkata besar hatiMelihat ibu sudah datang2.2. PANTUN ORANG MUDAContoh :
Tanam melati di rama-ramaUbur-ubur sampingan duaSehidup semati kita bersamaSatu kubur kelak berdua2.3. PANTUN ORANG TUAContoh :
Asam kandis asam gelugurKedua asam riang-riangMenangis mayat di pintu kuburTeringat badan tidak sembahyang2.4. PANTUN JENAKAContoh :
Elok rupanya pohon belimbingTumbuh dekat pohon manggaElok rupanya berbini sumbingBiar marah tertawa juga2.5. PANTUN TEKA-TEKIContoh :
Kalau puan, puan cemaraAmbil gelas di dalam petiKalau tuan bijak laksanaBinatang apa tanduk di kaki
Diposkan oleh Agepe (MediaPembelajaran SastraIndonesia) di 19:08
Label: Bentuk Karya Sastra sumber:sastra puisi lama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar